Senin, 01 Februari 2016

Sebuah Perjalanan

Assalamu'alaikum para pembaca setia :)

Bagaimana kabarnya? Semoga Allah senantiasa mencurahkan rasa cinta, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita. Aamiin

Hidup dan mati.

Mungkin dua kata itulah yang dapat gue ambil dari pelajaran hidup untuk kali ini.

Hidup. Setiap yang hidup-yang bernyawa-pasti akan mati. Pergi dan tidak akan pernah kembali. Meninggalkan semuanya. Harta, tahta, orang-orang yang dicintai dan mencintainya, serta sudah pasti meninggalkan dunia yang penuh dengan kefanaan belaka dan menuju akhirat keabadian.

Kematian itu pasti, hanya kita tidak tahu kapan kematian itu datang menjemput. Kita tidak pernah tahu lima menit ke depan kita masih diizinkan bernafas atau sudah terbujur kaku dalam balutan kain kafan. Kita tidak pernah tahu siapa yang lebih dulu menghadap-Nya, orang-orang yang kita cintaikah? Kedua orang tua kitakah? Atau mungkin justru kita sendiri?

Sungguh, tidak ada satu pun makhluk yang mengetahui akan hal tersebut. Sebab, tugas kita hanyalah berusaha untuk menjadi hamba Allah yang terbaik dan selalu berdoa setiap waktu demi mendapat ridho Ilahi.

Dan pertanyaannya adalah apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapi kematian? Seberapa banyak amalan yang kita miliki hingga Allah izinkan kita memasuki surga-surga indah-Nya? Atau mungkin, justru kita dilempar dengan murka oleh-Nya ke dalam api neraka yang nyalanya tak pernah padam?

Maka, yuk semua pembaca setia blog gue, di mana pun kita berada, mari untuk terus mendekatkan diri pada Sang Pemilik Kehidupan. Mari senantiasa memperbaiki diri untuk terus menjadi hamba terbaik untuk-Nya dan mari kita upgrade selalu rasa cinta kita pada Sang Pemilik Cinta, pada Kekasih-Nya, pada agama-Nya, dan pada saudara-saudara kita di mana pun mereka. Jangan sampai kita menjadi hamba yang amat sangat dimurkai oleh-Nya. Naudzubillahimindzalik

Semoga kita selalu mendapat ridho-Nya, dimatikan dalam keadaan khusnul khotimah, dan Dia izinkan kita untuk berkumpul dalam surga Firdaus-Nya. Aamiin ya Rabbal 'Alamin.



Dan semuanya pun pergi, melaju
Kembali pada jalannya sambil berceloteh tentang diriku
Meninggalkan aku dalam gelap, sepi
Sendiri
Bersama tanah yang memelukku dengan erat
Menunggu hari keabadian akhirat

-ak-




Dari : seorang hamba yang terus belajar