Kamis, 22 Oktober 2015
Sabtu, 10 Oktober 2015
Surat Untuk Mereka
Salam Hormat,
Teruntuk jiwa-jiwa yang masih diberikan kesempatan untuk menghirup udara bebas sampai detik ini.
Sering kali indra pendengaran dan penglihatan ini menerima ocehan dan membaca rangkaian kata dari mereka yang berada di luar sana. Mereka bilang masa pengenalan sebagai seorang siswa atau mahasiswa begitu capek. Sangat melelahkan. Mereka bilang banyak sekali aturan yang harus dijalankan. Pokoknya semuanya benar-benar berat. Dan bla-bla-bla.
Ngeluh.
Mereka mengeluh lagi dan lagi. Apakah belum cukup nikmat yang sudah diberikan oleh-Nya kepada mereka? Apakah belum cukup kesempatan yang sudah Tuhan berikan untuk mereka mengenyam pendidikan dan merasakan bangku sekolah ataupun kuliah? Apakah mereka tidak tahu bahwa di luar sana masih ada jutaan anak bangsa yang harus berjuang untuk masuk ke sekolah yang dituju, menahan rasa lapar demi secuil ilmu yang diberikan oleh sang guru atau bahkan harus rela mengubur mimpi terbesarnya untuk mengenyam pendidikan karena berbagai macam faktor yang tidak bisa mereka pungkiri? Jika memang itu adalah sebuah takdir yang Tuhan berikan, mengapa mereka tidak lebih banyak bersyukur atas nikmat yang begitu besar? Jika memang banyak sekali aturan yang harus dijalankan, bukankah memang begitu seharusnya? Peraturan ada untuk dilaksanakan? Atau memang benar istilah yang mengatakan peraturan ada untuk dilanggar? Apakah mereka benar-benar tidak tahu? Atau mereka tidak mau tahu?
Teruntuk jiwa-jiwa yang sampai detik ini masih diberikan nikmat yang begitu besar dari Sang Pemberi Nikmat, marilah selalu panjatkan rasa syukur atas segala yang telah Tuhan berikan, dan belajarlah untuk tidak terlalu banyak mengeluh. Jika lelah itu terasa, itu memang manusiawi. Namun, bukankah Tuhan tidak menyukai hamba-hamba-Nya yang cepat sekali mengeluh dan terus mengeluh ketika ujian datang menyapa silih berganti?
Terima Kasih,
Dari :
Salah satu anak bangsa yang masih harus berjuang untuk mewujudkan mimpi dan terus belajar untuk selalu bersyukur
Teruntuk jiwa-jiwa yang masih diberikan kesempatan untuk menghirup udara bebas sampai detik ini.
Sering kali indra pendengaran dan penglihatan ini menerima ocehan dan membaca rangkaian kata dari mereka yang berada di luar sana. Mereka bilang masa pengenalan sebagai seorang siswa atau mahasiswa begitu capek. Sangat melelahkan. Mereka bilang banyak sekali aturan yang harus dijalankan. Pokoknya semuanya benar-benar berat. Dan bla-bla-bla.
Ngeluh.
Mereka mengeluh lagi dan lagi. Apakah belum cukup nikmat yang sudah diberikan oleh-Nya kepada mereka? Apakah belum cukup kesempatan yang sudah Tuhan berikan untuk mereka mengenyam pendidikan dan merasakan bangku sekolah ataupun kuliah? Apakah mereka tidak tahu bahwa di luar sana masih ada jutaan anak bangsa yang harus berjuang untuk masuk ke sekolah yang dituju, menahan rasa lapar demi secuil ilmu yang diberikan oleh sang guru atau bahkan harus rela mengubur mimpi terbesarnya untuk mengenyam pendidikan karena berbagai macam faktor yang tidak bisa mereka pungkiri? Jika memang itu adalah sebuah takdir yang Tuhan berikan, mengapa mereka tidak lebih banyak bersyukur atas nikmat yang begitu besar? Jika memang banyak sekali aturan yang harus dijalankan, bukankah memang begitu seharusnya? Peraturan ada untuk dilaksanakan? Atau memang benar istilah yang mengatakan peraturan ada untuk dilanggar? Apakah mereka benar-benar tidak tahu? Atau mereka tidak mau tahu?
Teruntuk jiwa-jiwa yang sampai detik ini masih diberikan nikmat yang begitu besar dari Sang Pemberi Nikmat, marilah selalu panjatkan rasa syukur atas segala yang telah Tuhan berikan, dan belajarlah untuk tidak terlalu banyak mengeluh. Jika lelah itu terasa, itu memang manusiawi. Namun, bukankah Tuhan tidak menyukai hamba-hamba-Nya yang cepat sekali mengeluh dan terus mengeluh ketika ujian datang menyapa silih berganti?
Terima Kasih,
Dari :
Salah satu anak bangsa yang masih harus berjuang untuk mewujudkan mimpi dan terus belajar untuk selalu bersyukur
Langganan:
Postingan (Atom)