Kita tak bisa
memilih untuk terlahir sebagai apa, dari keluarga yang bagaimana, dengan
kondisi yang seperti apa, dan bahkan kita tidak bisa memilih untuk mati dengan
keadaan yang bagaimana. Karena pada hakikatnya semua yang telah diberikan oleh
Tuhan adalah pilihan.
Pilihan diberikan oleh Tuhan
kepada orang-orang yang mampu untuk memilih. Namun, sering kali kita terdesak
oleh pilihan yang harus kita pilih. Bahkan kita sering dihadapkan pada pilihan,
yang menurut kita, seharusnya itu bukan menjadi pilihan. Bukan begitu, Alam?
Tapi, sampai sejauh ini, aku
masih tetap dan akan terus percaya bahwa pilihan-pilihan itu telah Tuhan
siapkan untuk kita, makhluk pilihanNya.
Alam, pernahkah kau merasa bosan
bahkan lelah menghadapi dunia yang semakin hari kian menjadi?
Aku pun demikian.
Alam, pernahkah kau merasa
begitu takut dengan pilihan-pilihan yang akan Tuhan berikan untuk kita?
Aku pun demikian pula.
Lalu, Alam, pernahkan kau merasa
ingin berisitrahat sejenak dari rutinitasmu?
Aku, sangat ingin. Tapi, Alam,
bukankah aku, dia, mereka, bahkan kau, tidak akan bisa beristirahat dari
rutinitas sampai waktu yang telah ditentukan oleh Tuhan?
Alam….
Bagiku dunia begitu menakutkan.
Begitu jahat. Bahkan amat kejam. Aku begitu takut pada pilihan-pilihan yang
akan datang. Dan yang paling aku takutkan adalah ketika aku harus memilih :
kehilangan atau menghilang.
Ketika aku memberikan dua
pilihan itu untukmu, yang mana yang akan kau pilih?
Ketika aku memilih untuk
kehilangan, maka semuanya akan berubah. Semuanya akan menjadi tak sama lagi.
Akan ada hal yang berbeda setelah aku memilihnya. Entah itu apa, yang pasti aku
akan merasa tak lengkap lagi. Lalu, ketika aku memilih untuk menghilang, ada
beberapa hal yang pasti akan berubah. Hampir sama seperti ketika aku memilih
kehilangan. Tapi aku merasa, menghilang lebih baik daripada aku harus memilih
kehilangan.
Alam……
Jika suatu hari nanti aku harus
menghilang, bisakah kau merahasiakan keberadaanku?
Aku hanya ingin beristirahat
sejenak dari rutinitasku. Bersembunyi dari tempat yang tidak dapat ditemukan
oleh orang lain, terutama mereka yang pasti akan mencari keberadaanku ketika
aku menghilang.
Alam….
Jika aku menghilang pada saatnya
nanti, aku berharap bahwa ini adalah pilihan terbaik yang telah Tuhan siapkan
untukku.
Tapi,
Alam, sebelum waktuku untuk menghilang tiba, aku ingin menjadi mentari yang tak
lelah bersinar. Aku ingin menjadi daun yang tidak pernah membenci angin. Aku
ingin menjadi bunglon yang dapat dengan mudah mengubah warna. Aku juga ingin
menjadi hujan yang dapat membuat embun bahkan pelangi setelahnya. Untuk yang
terakhir, aku sangat ingin menjadi senja yang mampu memberikan warna terbaiknya
untuk dunia.
Alam,
Ketika
aku menghilang pada saatnya nanti, tolong sampaikan terima kasih dan maaf
dariku untuk mereka semuanya, ya.
Dari : Aku yang lebih memilih 'menghilang' dibandingkan 'kehilangan'